Jakarta 17 Maret 2013
Happy Sunday All !!!
Untuk sebagian besar orang, biasanya mereka
beripikiran bahwa hormon itu biang
keladinya penyebab kegemukan, memicu kanker, dan banyak lagi efek negatifnya. Ada benarnya juga kok, tetapi efek negative itu
timbul jika si hormone-hormon tersebut tidak berada dalam keharmonisan. Pertama-tama kita kenalan dulu ya dengan si
Hormon ini.
Hormon
(Yunani – Horman yang artinya menggerakkan) adalah chemical
messenger ( pembawa pesan kimia) dari tubuh kita, yang dibawa oleh aliran
darah untuk dibawa ke sel sasaran sehingga menghasilkan efek fungsional. Contohnya adalah hormon insulin yang
dihasilkan oleh organ pankreas, bekerja untuk membantu transpor gula dari darah
menuju ke dalam sel-sel tubuh agar dapat digunakan sebagai energi sel-sel
tubuh. Walaupun dalam jumlah kecil
hormon dapat menimbulkan efek yang sangat besar. Hormon bekerja secara perlahan, terus
menerus, dan berpengaruh pada berbagai proses pada tubuh seperti : pertumbuhan
dan perkembangan, metabolisme, fungsi seksual, reproduksi, serta mood. Semua hormone dalam tubuh kita saling
berhubungan satu sama lain.
Hormon-hormon bekerja bagai sebuah simfoni yang selaras sehingga
menjadikan kita merasa baik dan selalu sehat.
Sistem yang mengatur hormone-hormon ini dinamakan Sistem Endokrin. Sistem endokrin ini terdiri dari beberapa
kelenjar yaitu adrenal, ovarium, testis, thyroid, para thyroid, pankreas dan
pituitary. Kesehatan dari sistem
endoktrin kita sangat berkaitan erat dengan “ umur biologis” kita. Pada waktu sistem endokrin dalam keadaan
baik, maka kita akan merasa prima, berpenampilan bagus, dan sistem pertahanan
tubuh kita dapat mengatasi semua infeksi dan penyakit kronis.
Kelenjar
Pituitari
Kelenjar pituitari adalah daging kecil
berwarna merah jambu sebesar kacang buncis, dengan berat setengah gram dan
dihubungkan ke hipotalamus dalam otak oleh sebuah batang otak. Pituitari
menerima perintah dari hipotalamus untuk menghasilkan hormone yang
dibutuhkkan. Kelenjar ini sering disebut-sebut sebagai
“kelenjar utama / master gland “,
karena berpengaruh sangat besar pada tubuh manusia. Diibaratkan sistem endokrin sebagai suatu
orchestra, pituitari ini berperan sebagai dirijen orchestra sistem
endokrin. Kelenjar pituitari dibagi
menjadi dua bagian yaitu bagian depan (anterior) dan bagian belakang
(posterior). Pada bagian depan kelenjar ini memproduksi beberapa jenis hormon yaitu :
(1) Prolactin (PRL) ; berfungsi untuk merangsang produksi air susu pada
payudara wanta setelah melahirkan, selain itu berperan pada hormone seksual
dari ovarium (indung telur) pada wanita dan testis (zakar) pada pria. (2)
Hormon Pertumbuhan (Growth Hormone / GH) merangsang pertumbuhan pada masa
kanak-kanak dan menjaga komposisi tubuh yang sehat. Pada orang dewasa hormone ini penting untuk
menjaga massa otot dan tulang.
Berpengaruh pada distribusi lemak dalam tubuh. (3) Adrenocorticotropin
(ACTH) – berfungsi untuk merangsang kelenjar adrenal untuk memproduksi
cortisol. Cortisol itu dikenal sebagai
“hormone stress”, yang sangat vital untuk mempertahankan hidup, menjaga tekanan
darah dan kadar gula darah. (4) TSH
(Thyroid Stimulating Hormone); merangsang kelenjat tiroid (kelenjar gondok)
untuk memproduksi hormon tiroid. Dimana
hormone tiroid berperan untuk mengatur metabolisme tubuh, energy, pertumbuhan
dan perkembangan, dan untuk aktivitas sistem saraf. (5) LH (Luteinizing Hormone) meregulasi
hormone testosteron pada laki-laki dan estrogen pada wanita. (6) FSH (Follicle
Stimulating Hormone) ; Hormon ini akan merangsang produksi sperma pada
laki-laki dan pembentukan sel-sel telur dari indung telur pada wanita. LH dan FSH akan bekerja bersama-sama agar indung telur dan testis berfungsi
normal. Setelah penjabaran bagian depan
dari kelenjar pituitari, sekarang kita
beralih ke bagian belakang dari kelenjar.
Pada bagian belakang, hormon
yang diproduksi adalah : (1) Oxytocin menyebabkan pengeluaran ASI dan kontraksi
rahim pada waktu melahirkan anak pada wanita. (2) ADH (anti diuretic hormone)
disebut juga hormon vasopressin, berfungsi untuk mengatur keseimbangan
cairan.
Hypothalamus / hipotalamus merupakan bagian dari
otak tepat diatas kelenjar pituitari.
Hipotalamus mengatur produksi hormon pada kelenjar pituitari melalui
beberapa hormon pelepasan “releasing hormones”.
Growth hormone releasing hormone akan mengatur produksi hormon
pertumbuhan, TRH (thyrothropin releasing
hormone) akan mengatur hormone TSH, CRH (corticotrophin releasing hormone) akan
mengontrol pengeluaran ACTH, GnRH
(Gonadotropin releasing hormone) akan memberitahukan kelenjar pituitari untuk
memproduksi LH dan FSH.
Thymus
Merupakan kelenjar yang diperlukan pada awal
kehidupan untuk fungsi imunitas yang normal.
Pada bayi yang baru lahir kelenjar timus ini berukuran sangat besar,
lambat laun kelenjar itu digantikan oleh lemak.
Kelenjar
Pineal
Memproduksi melatonin yang berfungsi untuk
mengatur pola tidur.
Testis
Laki-laki memiliki kelenjar reproduksi kembar
yang disebut testis atau buah zakar.
Fungsinya adalah untuk memproduksi hormon testosteron. Fungsi testosteron adalah membentuk perubahan
fisik pada anak laki-laki menuju
laki-laki dewasa, seperti pertumbuhan penis dan testis, rambut pada wajah dan
kelamin, suara menjadi berat, massa otot menjadi besar dan kuar, pertambahan
tinggi badan. Pada waktu dewasa,
testosterone akan menjaga libido, produksi sperma, massa otot dan tulang. Pada kanker testis yang membutuhkan tindakan
operasi pengangkatan salah satu atau kedua testis, akan mengakibatkan tidak
diproduksinya hormon testosterone sehinggan akan menyebabkan menurunnya libido,
impotensi, dan gejala lainnya.
Ovarium
Ovarium (indung telur) merupakan kelenjar
reproduksi kembar pada wanita yang memproduksi dua hormon penting perempuan
yaitu estrogen dan progesteron. Kedua
hormone tersebut bertanggung jawab untuk perkembangan seksual perempuan
termasuk pada waktu kehamilan. Bersama
dengan LH dan FSH akan bekerja mengatur siklus menstruasi. Ovarium juga memproduksi inhibin, protein
yang akan menghambat pelepasan dari FSH dan membantu perkembangan sel-sel
telur.
Thyroid
Kelenjar tiroid sering disebut kelenjar gondok
terletak di dalam leher, dibawah jakun.
Hormon tiroid ini akan mengatur metabolisme, kemampuan tubuh untuk
memecah makanan dan menyimpan untuk dipakai sebagai energy. Kelenjar ini memproduksi hormone T3
(tri-iodothyronine) dan T4 (thyroxine).
Gangguan pada kelenjar ini sebagai akibat dari terlalu sedikit atau
terlalu banyak dari hormon yang diproduksi.
Terlalu sedikit disebut hipotiroid, sedangkan terlalu banyak disebut
hipertiroid. Gejala-gejala hipotiroid
adalah energi berkurang, denyut jantung melambat, kulit kering, konstipasi,
merasa dingin sepanjang waktu. Pada masa
kanak-kanak hipotiroid mengakibatkan pertumbuhan yang lambat. Pada bayi dengan hipotiroid dapat menyebabkan
perkembangan yang terlambat dan cacat mental jika tidak diobati. Hipertiroid memiliki gejala-gejala : cemas,
denyut jantung cepat, diare, dan penurunan berat badan.
Adrenal
Glands (Kelenjar Adrenal)
Kelenjar adrenal adalah kelenjar berbentuk
segitiga yang terletak di atas ginjal. Bagian
luar kelenjar disebut korteks adrenal, dan bagian dalam disebut medula
adrenal. Pada korteks adrenal
memproduksi kortisol, yang membantu tubuh untuk mengatur gula darah,
meningkatkan pembakaran protein dan lemak, dan memberikan respon terhadap
demam, penyakit, dan trauma. Selain itu kortkes adrenal juga memproduksi
aldosterone dan hormone seksual. Pada
adrenal bagian medulla memproduksi adrenalin, khususnya pada waktu seseorang
mengalami ketakutan, stress, dan senang berlebihan.
Parathyroid
Kelenjar paratiroid terletak di belakang
kelenjar tiroid. Hormon paratiroid
berfungsi untuk mengatur kadar kalsium dan fosfor dalam tubuh, sehingga
diperlukan untuk pertumbuhan tulang yang baik.
Jika dalam diet kita kekurangan kalsium maka kelenjar paratiroid akan
menghasilkan hormone paratiroid sebagai responnya yang akan mengambil kalsium
dari tulang yang akan tersedia dalam darah untuk konduksi saraf dan konstraksi
otot.
Pankreas
Menghasilkan hormon insulin, yang berfungsi
untuk menjaga kadar gula darah yang sehat.
Insulin akan bekerja sebagai transport gula dari dalam darah menuju
sel-sel agar gula dapat digunakan sebagai energi.
Selain memproduksi insulin, pankreas juga
memproduksi glucagon yang berespon jika kadar gula darah rendah. Glukagon akan memerintahkan hati untuk
melepaskan gula yang disimpan dalam hati sebagai glikogen ke dalam aliran
darah.
Semoga Bermanfaat,
BR
Lavinia Suryadi