Powered By Blogger

Rabu, 20 Maret 2013

HORMON... Yuk kenalan dulu


Jakarta 17 Maret 2013

Happy Sunday All !!!

 

Untuk sebagian besar orang, biasanya mereka beripikiran bahwa hormon  itu biang keladinya penyebab kegemukan, memicu kanker, dan banyak lagi efek negatifnya.  Ada benarnya juga kok, tetapi efek negative itu timbul jika si hormone-hormon tersebut tidak berada dalam keharmonisan.  Pertama-tama kita kenalan dulu ya dengan si Hormon ini. 

 

                Hormon (Yunani – Horman yang artinya menggerakkan) adalah  chemical messenger ( pembawa pesan kimia) dari tubuh kita, yang dibawa oleh aliran darah untuk dibawa ke sel sasaran sehingga menghasilkan efek fungsional.  Contohnya adalah hormon insulin yang dihasilkan oleh organ pankreas, bekerja untuk membantu transpor gula dari darah menuju ke dalam sel-sel tubuh agar dapat digunakan sebagai energi sel-sel tubuh.  Walaupun dalam jumlah kecil hormon dapat menimbulkan efek yang sangat besar.  Hormon bekerja secara perlahan, terus menerus, dan berpengaruh pada berbagai proses pada tubuh seperti : pertumbuhan dan perkembangan, metabolisme, fungsi seksual, reproduksi, serta mood.  Semua hormone dalam tubuh kita saling berhubungan satu sama lain.  Hormon-hormon bekerja bagai sebuah simfoni yang selaras sehingga menjadikan kita merasa baik dan selalu sehat.  Sistem yang mengatur hormone-hormon ini dinamakan Sistem Endokrin.  Sistem endokrin ini terdiri dari beberapa kelenjar yaitu adrenal, ovarium, testis, thyroid, para thyroid, pankreas dan pituitary.  Kesehatan dari sistem endoktrin kita sangat berkaitan erat dengan “ umur biologis” kita.  Pada waktu sistem endokrin dalam keadaan baik, maka kita akan merasa prima, berpenampilan bagus, dan sistem pertahanan tubuh kita dapat mengatasi semua infeksi dan penyakit kronis. 

        
               
 
Kelenjar Pituitari

Kelenjar pituitari adalah daging kecil berwarna merah jambu sebesar kacang buncis, dengan berat setengah gram dan dihubungkan ke hipotalamus dalam otak oleh sebuah batang otak. Pituitari menerima perintah dari hipotalamus untuk menghasilkan hormone yang dibutuhkkan.   Kelenjar ini sering disebut-sebut sebagai “kelenjar utama / master gland “, karena berpengaruh sangat besar pada tubuh manusia.  Diibaratkan sistem endokrin sebagai suatu orchestra, pituitari ini berperan sebagai dirijen orchestra sistem endokrin.  Kelenjar pituitari dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian depan (anterior) dan bagian belakang (posterior).  Pada bagian depan kelenjar ini memproduksi beberapa jenis hormon yaitu : (1) Prolactin (PRL) ; berfungsi untuk merangsang produksi air susu pada payudara wanta setelah melahirkan, selain itu berperan pada hormone seksual dari ovarium (indung telur) pada wanita dan testis (zakar) pada pria. (2) Hormon Pertumbuhan (Growth Hormone / GH) merangsang pertumbuhan pada masa kanak-kanak dan menjaga komposisi tubuh yang sehat.  Pada orang dewasa hormone ini penting untuk menjaga massa otot dan tulang.  Berpengaruh pada distribusi lemak dalam tubuh. (3) Adrenocorticotropin (ACTH) – berfungsi untuk merangsang kelenjar adrenal untuk memproduksi cortisol.  Cortisol itu dikenal sebagai “hormone stress”, yang sangat vital untuk mempertahankan hidup, menjaga tekanan darah dan kadar gula darah.  (4) TSH (Thyroid Stimulating Hormone); merangsang kelenjat tiroid (kelenjar gondok) untuk memproduksi hormon tiroid.   Dimana hormone tiroid berperan untuk mengatur metabolisme tubuh, energy, pertumbuhan dan perkembangan, dan untuk aktivitas sistem saraf.  (5) LH (Luteinizing Hormone) meregulasi hormone testosteron pada laki-laki dan estrogen pada wanita. (6) FSH (Follicle Stimulating Hormone) ; Hormon ini akan merangsang produksi sperma pada laki-laki dan pembentukan sel-sel telur dari indung telur pada wanita.  LH dan FSH akan bekerja bersama-sama  agar indung telur dan testis berfungsi normal.  Setelah penjabaran bagian depan dari kelenjar pituitari,  sekarang kita beralih ke bagian belakang dari kelenjar.  Pada bagian belakang, hormon yang diproduksi adalah : (1) Oxytocin menyebabkan pengeluaran ASI dan kontraksi rahim pada waktu melahirkan anak pada wanita. (2) ADH (anti diuretic hormone) disebut juga hormon vasopressin, berfungsi untuk mengatur keseimbangan cairan. 

 

Hypothalamus

Hypothalamus / hipotalamus merupakan bagian dari otak tepat diatas kelenjar pituitari.  Hipotalamus mengatur produksi hormon pada kelenjar pituitari melalui beberapa hormon pelepasan “releasing hormones”.  Growth hormone releasing hormone akan mengatur produksi hormon pertumbuhan,  TRH (thyrothropin releasing hormone) akan mengatur hormone TSH, CRH (corticotrophin releasing hormone) akan mengontrol pengeluaran ACTH,  GnRH (Gonadotropin releasing hormone) akan memberitahukan kelenjar pituitari untuk memproduksi LH dan FSH.

 

Thymus

Merupakan kelenjar yang diperlukan pada awal kehidupan untuk fungsi imunitas yang normal.  Pada bayi yang baru lahir kelenjar timus ini berukuran sangat besar, lambat laun kelenjar itu digantikan oleh lemak.

 

Kelenjar Pineal

Memproduksi melatonin yang berfungsi untuk mengatur pola tidur.

 

Testis

Laki-laki memiliki kelenjar reproduksi kembar yang disebut testis atau buah zakar.  Fungsinya adalah untuk memproduksi hormon testosteron.  Fungsi testosteron adalah membentuk perubahan fisik pada  anak laki-laki menuju laki-laki dewasa, seperti pertumbuhan penis dan testis, rambut pada wajah dan kelamin, suara menjadi berat, massa otot menjadi besar dan kuar, pertambahan tinggi badan.  Pada waktu dewasa, testosterone akan menjaga libido, produksi sperma, massa otot dan tulang.   Pada kanker testis yang membutuhkan tindakan operasi pengangkatan salah satu atau kedua testis, akan mengakibatkan tidak diproduksinya hormon testosterone sehinggan akan menyebabkan menurunnya libido, impotensi, dan gejala lainnya. 

 

Ovarium

Ovarium (indung telur) merupakan kelenjar reproduksi kembar pada wanita yang memproduksi dua hormon penting perempuan yaitu estrogen dan progesteron.  Kedua hormone tersebut bertanggung jawab untuk perkembangan seksual perempuan termasuk pada waktu kehamilan.  Bersama dengan LH dan FSH akan bekerja mengatur siklus menstruasi.  Ovarium juga memproduksi inhibin, protein yang akan menghambat pelepasan dari FSH dan membantu perkembangan sel-sel telur. 

 

Thyroid

Kelenjar tiroid sering disebut kelenjar gondok terletak di dalam leher, dibawah jakun.  Hormon tiroid ini akan mengatur metabolisme, kemampuan tubuh untuk memecah makanan dan menyimpan untuk dipakai sebagai energy.  Kelenjar ini memproduksi hormone T3 (tri-iodothyronine) dan T4 (thyroxine).  Gangguan pada kelenjar ini sebagai akibat dari terlalu sedikit atau terlalu banyak dari hormon yang diproduksi.  Terlalu sedikit disebut hipotiroid, sedangkan terlalu banyak disebut hipertiroid.  Gejala-gejala hipotiroid adalah energi berkurang, denyut jantung melambat, kulit kering, konstipasi, merasa dingin sepanjang waktu.  Pada masa kanak-kanak hipotiroid mengakibatkan pertumbuhan yang lambat.  Pada bayi dengan hipotiroid dapat menyebabkan perkembangan yang terlambat dan cacat mental jika tidak diobati.  Hipertiroid memiliki gejala-gejala : cemas, denyut jantung cepat, diare, dan penurunan berat badan. 

 

Adrenal Glands (Kelenjar Adrenal)

Kelenjar adrenal adalah kelenjar berbentuk segitiga yang terletak di atas ginjal.  Bagian luar kelenjar disebut korteks adrenal, dan bagian dalam disebut medula adrenal.  Pada korteks adrenal memproduksi kortisol, yang membantu tubuh untuk mengatur gula darah, meningkatkan pembakaran protein dan lemak, dan memberikan respon terhadap demam, penyakit, dan trauma. Selain itu kortkes adrenal juga memproduksi aldosterone dan hormone seksual.   Pada adrenal bagian medulla memproduksi adrenalin, khususnya pada waktu seseorang mengalami ketakutan, stress, dan senang berlebihan.

 

Parathyroid

Kelenjar paratiroid terletak di belakang kelenjar tiroid.  Hormon paratiroid berfungsi untuk mengatur kadar kalsium dan fosfor dalam tubuh, sehingga diperlukan untuk pertumbuhan tulang yang baik.   Jika dalam diet kita kekurangan kalsium maka kelenjar paratiroid akan menghasilkan hormone paratiroid sebagai responnya yang akan mengambil kalsium dari tulang yang akan tersedia dalam darah untuk konduksi saraf dan konstraksi otot. 

 

Pankreas

Menghasilkan hormon insulin, yang berfungsi untuk menjaga kadar gula darah yang sehat.  Insulin akan bekerja sebagai transport gula dari dalam darah menuju sel-sel agar gula dapat digunakan sebagai energi. 

Selain memproduksi insulin, pankreas juga memproduksi glucagon yang berespon jika kadar gula darah rendah.  Glukagon akan memerintahkan hati untuk melepaskan gula yang disimpan dalam hati sebagai glikogen ke dalam aliran darah. 

 

Semoga Bermanfaat,

 

BR

Lavinia Suryadi

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar