Istilah omega 3 sudah sangat tenar, rasanya banyak orang telah mengetahui kehebatan si omega 3 ini. Sebelum melangkah lebih jauh saya ingin mengulas sedikit mengenai omega 3 dan kawan-kawannya. Tahap awal saya ingin membahas mengenai LEMAK. Lemak dalam makanan adalah kandungan lemak yang terdapat dalam semua bahan makanan dan minuman. Dimana jenis lemak yang paling utama dalam diet adalah : trigliserida, fosfolipid, sterol dan asam lemak. Karena pada tulisan ini saya ingin share mengenai si omega, maka saya akan batasi pada Asam Lemak saja. Asam lemak dibagi menjadi :
- Asam Lemak Jenuh (Saturated Fatty Acid ) ; terdapat pada lemak hewani, minyak kelapa sawit, dan lemak terhidrogenasi
- Asam Lemak Tak Jenuh Tunggal (Monounsaturated Fatty Acid / MUFA) ; mengandung satu ikatan rangkap ; contoh utamanya ialah asam oleat (18:1,n-9) yang diperoleh dari minyak zaitun dan rapeseed oil.
- Asam Lemak Tak Jenuh Ganda (Polyunsaturated Fatty Acid / PUFA) ; omega 3 dan omega 6. Omega 3 (EPA dan DHA) memiliki peranan khusus pada otak, sistem saraf, dan retina. Omega 6 direkomendasikan sebagai pengganti sebagian asam lemak jenuh dalam diet untuk membantu mencegah penyakit kardiovaskular melalui penurunan kadar kolesterol LDL.
PUFA ini disebut sebagai asam lemak esensial (essential fatty acid ) dimana memiliki arti bahwa PUFA ini tidak dapat disintesa oleh tubuh sehingga harus tersedia dalam makanan. Karena istilah omega 3, 6, dan 9 sudah tidak asing lagi, omega 7 merupakan terobosan dalam ilmu kedokteran dan nutrisi.
Omega 7 walaupun tidak tergolong pada asam lemak essential tetapi fungsinya sangat essential dalam memelihara kesehatan tubuh. Asam lemak yang tergolong dalam omega 7 adalah asam palmitoleic dan vaccenic. Sumber omega 7 adalah : sea buckthorn oil dan macadamia oil.
Omega 7 memiliki fungsi untuk penurunan berat badan, mengontrol kolesterol, kesehatan kulit dan rambut, kesehatan sistem pencernaan, pernapasan, urogenital.